Sex Nikmat Di Kantorku


CeritaPascol - Perkenalkan namaku Rian. Aku seorang manajer di sebuah perusahan swasta yg ada di daerah Jakarta. Walaupun aku sudah lama bekerja aku masih melajang.


Cerita Sex ini diawali saat aku bertemu dengan seorang mahasiswi yg sedang magang di tempatku bekerja. Mahasiswai tersebut bernama Lina. Aku tidak begitu tau kuliah apa yg dia mabil, tetapi ia bekerja sebagai sekretaris di tempatku bekerja.
Lina berwajah manis, berkulit putih mulus layakanya wanita keturunan chinese, bertubuh langsing, rambutnya hitam kecoklatan dengan panjang sebahu. Penampilan Lina sangat menarik perhatian para laki-laki di tempatku bekerja, karena dia berpenampilan layaknya mahasiswi di kampus. Ini menjadi angin segar tersendiri untuk kami para laki-laki di tempatku bekerja.


Singkat cerita. Suatu hari Lina keruanganku untuk meminta tanda tanganku. Aku sangat terkejut dengan penampilannya yg sangat seksi. Ia memakai kaos hitam ketat berlengan pendek, rok mini berbahan jeans, dan sepasang sandal tinggi untuk wanita. Aku bisa melihat bentuk buah dadanya yg membusung dari balik kaos hitam ketat itu dengan jelas dan juga pahanya yg putih mulus itu kupandangi sepuasku.
Lina masuk keruanganku dan menyerahkan beberapa berkas untuk kutandatangani. Saat ia berada didekatku, sepintas tercium harum semernbak dari tubuhnya yg sedikit-sedikit merangsangku. Kulihat Lina agak tegang, jadi kupersilahkan dia untuk duduk di depan meja kerjaku. Sambil pura pura membaca berkas yg ia berikan, aku mulai sedikit-sedikit berbicara dengannya, basa basi layaknya seorang atasan dengan bawahannya, sambil saling berkenalan.



“Kamu kok sering sekali pake baju itu sich??” tanyaku pada Lina.
Lina jadi tersipu malu mendengar pertanyaanku seraya menjawab,
“Habisnya kata teman-teman aku terlihat seperti model kalau aku pakai baju ini. Emangnya kenapa sich pak??”
“Nggak kenapa-kenapa kok, aku juga suka ngeliat kamu berpakaian seperti ini, benar-benar cantik seperti model” kataku kepadanya.
“Ihh bapak bisa aja” tukas Lina sambil tersipu malu.
Kucoba memberanikan diri bertanya lebih jauh lagi kepadanya,
“Lina, kamu sudah punya pacar belum??”
“Sudah pak” jawab Lina.
Aku agak kecewa mendengarnya, tapi aku terus berusaha memancingnya untuk bicara soal sex.
“Beruntung sekali yah yg jadi cowok kamu , dia pasti sangat bahagia bisa bercinta dengan wanita seseksi kamu” ujarku sambil bercanda.

Lina tiba-tiba terlihat sedih, ternyata dia belum pernah sama sekali ngesex dengan pacarnya dan hal itu membuat malu di hadapan teman-temannya di kampus yg sudah pernah ngesex dengan pacar masing-masing dan pacar Lina juga orangnya sangat alim sehingga susah untuk diajak ngesex. Aku hanya mengangguk-angguk saja mendengar perkataanya. Terlihat hasrat Lina untuk merasakan nikmatnya duniawi, tetapi pengetahuannya tentang sex juga masih tergolong dangkal.


“Pak, teman-teman bilang sex itu nikmat. Benar nggak sich??” tanya Lina padaku. Aku sempat terkejut mendengar pertanyaanya, lalu kujawab,
“Benar, teman-teman kamu itu benar. Sex itu memang nikmat, teman-temanku juga bilang begitu. Aku sendiri juga belum pernah merasakan kok” Lina terlihat semakin sedih, menyadari ketidak mampuan dirinya dalam berhubungan sex.
Kuhibur ia sejenak, sambil kuajak bercanda dan berkata,
“Bagaimana kalau kamu coba bercinta denganku sekarang disini, nanti aku ajarin teknik-tekniknya deh biar pacar kamu bisa tunduk sama kamu di ranjang, bahkan bisa aja pacar kamu yg ketagihan nanti”
Lina terlihat gelisah,
“Bagaiamana nanti kalau kita ketahuan atau diintip orang-orang disini, pak??” tannya padaku.
“Tenang, kita sex kilat aja, sekitar 10-15 menitan” ujarku kepada Lina.
Lina pun menerima tawaranku, dan aku pun bersorak gembira dalam hati. ‘kesempatan brian nich’ ujarku dalam hati.

Kebetulan di setiap ruang manajer dan direktur di kantorku ada kamar pribadi yg digunakan untuk beristirahat. Kutuntun Lina menuju kamar pribadi di dalam kantorku, dengan maksud agar suara kami tidak terdengar ke luar.
Aku segera menutup dan mengunci pintu toliet, seraya mulai memeluk Lina. Lalu aku duduk di atas tempat tidur dan kusuruh Lina duduk diatas pangkuanku, dengan posisi buah dadanya menghadap ke wajahku. Sejenak kunikmati harum tubuhnya, sambil meraba-raba kaos ketatnya itu. Karena ini sex kilat, maka aku hanya melorotkan celana dalam Lina sedikit, lalu kuselipkan batang kemaluanku pada celana dalam Lina, menuju vaginanya yg masih berbulu jarang itu.


Tanpa kesulitan, aku berhasil mencapai target, batang kemaluanku yg sudah menancap pada vagina Lina. Kedua tanganku memeggang pingul Lina dan menggerakkannya ke atas-bawah. Sungguh nikmat sekali rasanya, dan raut wajah Lina menujukkan bahwa ia sngat menikmati goyanganku ini, padahal ini baru pertama kalinya untuknya. Desahan dan erangan Lina menjadi tak beraturan, pertanda dirinya sudah tenggelam dalam nikmat duniawi. Sekali-kali ia menjambak rambutku dan menekan kepalaku sehingga wajahku menempel di buah dadsanya, sambil kujilati dan kuhisap buah dada yg tertutup kaos ketat itu. Kulumat bibir Lina dengan maksud untuk meredam suara desahan dan erangannya. Sengaja kulepaskan kedua tanganku dari pinggulnya, dan pinggul Lina sudah bergerak naik turun dengan sendirinya. Makin lama pinggul Lina bergerak tak beraturan.


Kuselipkan kedua tanganku menjamah bagian-bagian tubuh Lina yg lain seperti pantat, paha, kaki, dll. Kuangkat kaki kiri Lina sekitar 60 derajat dengan tanganku, lalu kujilati paha mulusnya. Kadang aku kembali melumat bibirnya bila ia mulai mendesah dan mengerang tak karuan. Batang kemaluanku becek sekali karena terus berada dalam vagina Lina yg basah itu.



Tak terasa 10 menit telah berlalu. Kami berdua belum sempat orgasme, tetapi paling tidak bisa merasakan nikmat duniawi dalam sekejap mata. Kusadarkan Lina yg sudah larut dalam kemikmatan duniawi itu. Lina yg tersadar jadi tersipu malu karena sadar dirinya sudah seperti wanita murahan saja. Kucoba mencabut batang kemaluanku dari lubang vagina Lina, awalanya sulit karena godaan untuk terus lanjut, tetapi akhirnya bisa setelah berhasil melemaskan batang kemaluanku. Lina buru-buru nerapikan celana dalamnya dan aku merapikan celana panjangku, lalu kubantu mengeringkan kaos ketat Lina yg basah karena ludahku tadi. Untung saja ludahku yg menempel pada paha Lina sudah kering.


Aku pun keluar lebih dilu dari kamar untuk melihat situasi di luar ruang kerjaku. Kebetulan banyak karyawan sedang makan siang, jadi keadaan relatif aman.
“Kapan-kapan kita lanjutin lagi dech yg tadi, tapi di luar kantor. Gimana, sex itu nikmat kan???” ujarku pada Lina.
Lina hanya mengangguk sambil tersenyum malu.
Lalu Lina pun segera keluar dari ruanganku dan kembali ke meja kerejanya.
Sejak kejadian itu, aku dan Lina sering curi-curi kesempatan di kantor untuk bercinta kilat, mumpung Lina masih magang di kantorku. ceritapascol, Cerita Dewasa, Cerita Bokep, Cerita Ngentot.


Labels: WANITA KARIR

Thanks for reading Sex Nikmat Di Kantorku. Please share...!

0 Comment for "Sex Nikmat Di Kantorku"

Back To Top